Friday, 17 February 2012

SUBUH BERDARAH DI PAYAKUMBUH Korban Dibunuh 30 Emas Raib

 Komplotan rampok, mengganas di Payakumbuh. Korbannya seorang nenek bernama Dawinar (72) penduduk RT II/ RW II, Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari. Janda ini, ditemukan tewas dengan kondisi bersimbah darah, Kamis (16/2) subuh di rumahnya.
Bayu Muhammad Vesky
Orang jahat itu, menghabisi nyawa Dawinar tanpa basa-basi. Telinga korban pecah seperti bekas hantaman benda tumpul. Setelah melakukan pembunuhan, pelaku menguras 30 emas (1 emas= 2,5 gram) berupa kalung dan gelang (senilai Rp39 juta-red) plus uang tunai Rp5 juta. Kasus ini, tengah ditangani tim Polsekta dan Polres Payakumbuh. Aparat menduga, pelakunya lebih satu orang.
Kapolres Payakumbuh AKBP Rubintoro Suhada didampingi Wakapolres Kompol Asmar Yunus dan Kasatreskrim AKP Jefrizal Jahrun melalui Kapolsekta Kompol Efrizal, saat melakukan identifikasi di kediaman korban, belum bisa memastikan identitas pelaku.

“Ini perampokan dan pembunuhan, bukan tidak mungkin dilakukan oleh orang yang sudah mengenal korban. Atau, bisa saja pemain lama,” kata Efrizal.
Untuk mempercepat pengungkapan tabir pembunuhan subuh buta di Sungai Durian itu, Polsekta mendirikan stasioner penyelidikan dan menempatkan satu regu tim. Anggota Polsekta yang sudah ditugaskan, dilarang keras meninggalkan lokasi kejadian. Keterangan sejumlah saksi mata, ikut diminta.
“Semoga, dalam waktu dekat, kita berhasil mengungkap siapa pelakunya. Kepada anggota, tolong digali terus informasi. Jangan sampai ada yang tercecer,” pinta Efrizal.
Informasi yang diperoleh Singgalang di lokasi kejadian, kematian Dawinar pertama kali diketahui putri kandungnya Mardewita (40). Ibu satu anak ini, menjerit tatkala melihat orangtuanya tergolek di kamar tidur dengan kondisi tubuh berlumuran darah. Bahagian wajah korban, membiru dan lebam. Tidak lama berselang, sejumlah tetangga dan jamaah Shalat Subuh Mushalla Nurul Iman, langsung memberikan pertolongan.
Beberapa jam kemudian, aparat Polsekta tiba di lokasi kejadian. Mardewita sangat perpukul. Dia tidak menyangka, ada manusia sekejam pelaku. Malam sebelum kejadian, dia masih sempat berbincang-bincang dengan almarhummah di ruangan tamu. Tepatnya, setelah korban menutup warung kopi dan gorengan yang terletak di depan kediaman mereka.
“Sekitar pukul 21.00 WIB, saya dan ibu masih mengobrol dan membantu membuatkan keterampilan anak (cucu korban-red) yang bersekolah di MTsN Payakumbuh. Pukul 22.00 WIB, kami berpisah. Ibu masuk ke kamarnya, saya pun tidur di kamar saya. Sebelum tidur, Ibu berpesan agar cepat bangun pagi hari. Ternyata ini, pagi hari yang dia maksud. Ibu sudah tiada. Dia dibunuh orang,” tutur Mardewita.
Mardewita baru menyadari, orang tuanya dibunuh setelah bangun untuk menunaikan Shalat Subuh.
Menurut dia, saat itu pintu depan bangunan, mendadak terbuka. Satu unit sepeda motor yang semalam diparkirkan dengan posisi menyamping, tampak beralih posisi. Ketika itu, dia lihat pintu kamar korban juga terbuka. Ceceran darah, terlihat di halaman. Besar kemungkinan, pelaku berhasil masuk setelah membuka paksa pintu depan. Selanjutnya, korban dibunuh di dalam kamar.
Pihak kepolisian yakin, proses eksekusi dilakukan di luar rumah.
“Dari barang bukti yang kita temukan, tetesan darah tampak banyak di halaman rumah korban. Artinya, setelah dirampok, korban melawan dan berusaha mengejar ke luar rumah. Di sinilah eksekusi dilakukan. Karena takut ada yang mengetahui, makanya pelaku mengangkat korban ke dalam kamar. Penganiayaan diduga kembali dilakukan, untuk memastikan kematian korban,” perkiraan Kapolsekta Kompol Efrizal, sesaat setelah mengomandoi identifikasi.
Kasus kematian korban perampokan ini, membuat Nagari Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, gempar. Ratusan masyarakat Payakumbuh dan daerah tetangga Limapuluh Kota, datang berduyun-duyun ke lokasi kejadian.
Setelah diidentifikasi, jenazah korban divisum ke RSUD Adnan WD Payakumbuh menggunakan satu unit ambulance. Proses pemakaman korban, diiringi pekikan tangis. Pihak keluarga meminta, agar pelakunya cepat ditangkap.

Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment