Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan bahwa kerusuhan dan gejolak yang terjadi di Timur Tengah juga akan segera menyebar ke negara-negara Barat. Karena, negara Barat memiliki sistem feodalisme yang lebih kentara dibanding negara di Timur Tengah.
Hal ini disampaikan oleh Ahmadinejad di sela-sela Konferensi PBB untuk Negara-negara Kurang Berkembang di Istanbul, Turki, dilansir dari Tehran Times, Selasa, 11 Mei 2011. Dia mengatakan kerajaan dan kediktatoran para pemimpin di Eropa dan Amerika Serikat telah berlangsung lebih lama dibanding kerajaan di Timur Tengah maupun Afrika.
"Saya kira gejolak yang terjadi sekarang akan segera menyebar ke Eropa dan Amerika, karena beberapa pihak di negara-negara ini telah memerintah selama lebih dari 70 tahun. Sebagai tambahan, satu atau dua pihak di negara-negara ini bahkan telah berkuasa di Eropa selama 150 tahun," ujar Ahmadinejad.
Pernyataan Ahmadinejad ini merujuk kepada sumber gejolak dan kerusuhan di beberapa negara Timur Tengah dan Afrika. Pergolakan yang berlangsung beberapa bulan terakhir ini terjadi karena ketidakpuasan rakyat terhadap rezim yang telah memerintah selama puluhan tahun. Akibat pergolakan, sistem feodalisme modern di Timur Tengah mulai runtuh satu persatu dengan tumbangnya para pemimpin negara tersebut.
Pada kesempatan itu, Ahmadinejad juga menyampaikan rencana pembicaraan mengenai nuklir Iran dengan negara 5+1, yaitu Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Rusia, China dan Jerman. Belum diumumkan tanggal pasti kapan pembicaraan tersebut dilakukan, namun diperkirakan akan dilakukan di sela-sela konferensi PBB di Istanbul tersebut.
Ahmadinejad mengatakan bahwa pembicaraan yang akan dilangsungkan adalah pertanda baik dimulainya kembali solusi dialog. Iran, ujarnya, selalu siap melakukan diskusi yang didasarkan atas rasa keadilan dan rasa saling menghargai.
"Pemerintah Iran jelas tidak melanggar hukum yang dikeluarkan oleh Badan Energi Atom Internasional, dan kami yakin negosiasi haruslah menaati hukum tersebut," tegasnya.
No comments:
Post a Comment