Wednesday, 14 December 2011

Wakapolri: Tak Ada Laporan Pembunuhan Massal

Markas Besar Polri masih belum mendapat laporan dugaan pembantaian 30 petani di Mesuji, Lampung. Markas Besar Polri belum mengirim tim ke lokasi peristiwa yang diduga dipicu kasus dugaan penyerobotan lahan itu.

"Belum ada laporan. Tapi, setiap komplain pasti nanti ditanggapi, karena kami pelayan publik," kata Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna.

Hal itu disampaikan Nanan Soekarna sebelum memberikan ceramah dalam Seinar "Evaluasi Kinerja Dua Tahun Pencegahan dan Pemberantasan Mafia Hukum dan Proyeksi Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Mafia Hukum" di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu 14 Desember 2011.

Nanan juga belum pernah ke lokasi yang disebutkan itu. Kendati demikian, bila ada laporan atau keluhan masuk, Polri pasti akan menindaklanjuti dan menelusuri dugaan pembunuhan massal 30 petani itu.


Dugaan pembantaian massal petani ini terkuak saat para petani mendatangi Komisi III Bidang Hukum DPR pagi tadi. Para petani yang didampingi Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi membawa bukti rekaman video pembantaian 30 petani di Tulang Bawang Bawang Induk dan Tulang Bawang Barat, Lampung.

Dalam video itu diperlihatkan adanya pembantaian yang dilakukan dengan keji oleh orang-orang berseragam aparat. Ada dua video yang merekam proses pemenggalan dua kepala pria.

Sementara tampak satu pria bersenjata api laras panjang dengan penutup kepala memegang kepala yang telah terpenggal. Selain merekam pembunuhan keji lainnya, video lain memperlihatkan kerusakan rumah penduduk.

Peristiwa ini berawal dari perluasan lahan oleh perusahaan PT Silva Inhutani sejak tahun 2003. Perusahaan yang berdiri tahun 1997 itu diduga menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa sawit dan karet.

"Saya belum ke sana. Jadi untuk sementara, kami belum bisa beri tanggapan soal ini. Karena belum ada laporan yang masuk," kata Nanan yang juga mantan Kapolda Sumatera Utara ini.

PT Silva Inhutani sendiri tidak mengetahui adanya peristiwa keji itu. Perusahaan membantah ada peristiwa pembantian massal petani di lokasi perusahaannya.

"Indonesia itu negara hukum, bagaimana mungkin bisa terjadi peristiwa seperti itu?" kata Sudirman yang mengaku sebagai staf akunting PT Silva Inhutani kepada VIVAnews.com lewat telepon, Rabu 14 Desember 2011. Sebelumnya, dua staf di perusahaan itu menyatakan Sudirman adalah pejabat di perusahaan itu yang membawahi masalah Lampung.

Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment