Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Banggar dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Tamsil Linrung di Gedung DPR, Jakarta, Senin 16 Januari 2012. "Itu semua pagu dibicarakan dan ditetapkan di Badan Anggaran," ujarnya.
Banggar, kata dia, tidak mempertanyakan anggaran Rp20 miliar untuk renovasi ruang rapat itu. Karena pembahasan yang dilakukan Banggar tidak terbatas hanya pada renovasi ruangan super mewah itu saja, melainkan keseluruhan renovasi pembangunan di DPR.
"Bukan untuk satu saja, itu pagu menyeluruh, pagunya Rp500 miliar untuk semuanya," ujar Tamsil. Dia menambahkan, pembahasan di Banggar bisa saja dilakukan terhadap masing-masing proyek, namun tetap saja mengacu pada pagu yang telah ditetapkan tersebut.
Tamsil menjelaskan, anggaran perawatan gedung DPR berkisar Rp200 miliar per tahun. Namun, pembahasan itu tidak detil. "Itu kan anggaran ada perawatan gedung ini, rumah dinas, dan perawatan lain-lain. Pagu anggaran bisa tidak selalu habis terpakai," kata dia.
Menurut Tamsil, yang tahu persis soal rincian anggaran adalah Kesekretariatan Jenderal DPR selaku pengusul proyek renovasi dan pembangunan di DPR. BURT, menurut Tamsil, memang bisa memutuskan anggaran internal DPR, namun yang mengetahui detil proyek tetap Kesekretariatan Jenderal DPR.
"Tidak boleh ada yang sendiri-sendiri memutuskan anggaran di internal DPR kecuali badan yang sudah ditetapkan yaitu BURT. Tapi BURT juga saya kira secara detil itu tidak mengikuti, karena sudah ada rumus-rumusnya di sini bahwa pembangunan anggaran ini ada ukurannya," kata Tamsil.
Dia menegaskan, seluruh usulan renovasi dan pembangunan di DPR datang dari Kesekjenan DPR. "Semua kesekjenan, perawatan gedung ini dalam tanggung jawab kesekjenan," ujar Tamsil.
No comments:
Post a Comment