Empat orang tentara di Guatemala divonis penjara hingga lebih dari 6000 tahun akibat terlibat pembantaian 201 orang pada revolusi negara tersebut. Hukuman ini adalah akumulasi dari jumlah orang yang telah mereka bunuh.
Dilansir dari laman BBC, Rabu, 3 Agustus 2011, keempat tentara ini bersalah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan saat masih menjadi anggota pasukan anti pemberontak Kaibiles di desa Dos Erres pada 1982.
Mereka dihukum penjara 30 tahun untuk setiap korban yang mereka bantai. Dengan demikian, total hukuman yang diterima masing-masing tentara adalah lebih dari 6000 tahun.
Tiga orang tentara, yaitu Daniel Martinez, Manuel Pop Sun, dan Reyes Collin Gualip dihukum selama 6060 tahun. Seorang lagi, Carlos Carias, dihukum lebih lama enam tahun karena melakukan perampokan. Mereka adalah tentara Guatemala pertama yang diadili karena kasus pelanggaran terhadap kemanusiaan.
Peristiwa Dos Erres adalah salah satu episode paling berdarah yang terjadi selama 36 tahun pada perang sipil Guatemala. Ratusan penduduk desa ditembak atau dipukuli hingga tewas, dan mayat mereka ditenggelamkan ke sumur.
Pasukan Kaibiles masuk desa karena mencurigai para penduduk mendukung kaum gerilyawan sayap kiri. Mereka menginterogasi dan membunuhi para penduduk, termasuk wanita, anak-anak, dan lansia.
Jumlah pasti korban tewas hingga kini masih simpang siur. Hakim yang mengadili keempat tentara ini yakin bahwa jumlahnya 201, namun kerabat para korban meyakini jumlahnya lebih dari 250 orang.
No comments:
Post a Comment