Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie menyarankan Anas Urbaningrum mundur dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Khususnya, setelah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat dan bekas orang kepercayaan Anas, Muhammad Nazaruddin, tertangkap oleh kepolisian di Kolombia.
Menurut Jimly, pengunduran diri itu penting untuk mempermudah proses hukum yang kini sedang berjalan. Selain itu, juga untuk menyelamatkan partainya dari citra buruk.
"Wallahu'alam, bagaimana Anas membuktikan dia tidak bersalah. Saya rasa sulit bagi Ketua Umum Partai Demokrat itu untuk membersihkan lagi namanya," kata Jimly kepada VIVAnews.com di rumah dinas Ketua MPR.
Menurut Jimly, pengunduran diri itu "mungkin akan membantu Partai Demokrat."
Jimly prihatin reformasi politik yang telah membuka kesempatan kepada banyak politisi muda justru malah menghasilkan sederet tersangka kasus korupsi. Salah satu contoh yang dapat dilihat semua orang secara gamblang adalah kasus Muhammad Nazaruddin ini.
"Bahkan, tokoh muda yang dihasilkan oleh reformasi terlibat juga dalam perbuatan yang tercela ini," kata Jimly. "Kita menyaksikan orang-orang ini pada korupsi secara merajalela. Tidak capek-capek, tidak taubat-taubat."
Jimly sendiri mengaku 50 persen mempercayai pernyataan Nazaruddin selama ini. Oleh karenanya, dia berharap agar penegak hukum benar-benar serius menangani skandal ini.
"Ini sangat mengganggu apalagi dipertontonkan begini. Mudah-mudahan cepat selesai," kata Jimly.
No comments:
Post a Comment