Tuesday, 12 July 2011

Aburizal Dukung SMS dan BBM Jadi Berita


Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie mendukung sikap Dewan Pers yang menyatakan SMS dan BBM dapat menjadi sumber dalam pemberitaan. Ical mengemukakan, dua media komunikasi yang menampilkan pesan secara tertulis itu masih dalam koridor jurnalistik.

"Jadi kalau kita lihat dari running teks, Dewan Pers mengatakan bahwa pemberitaan selama ini masih masuk dalam kategori kode etik pers. Dewan Pers menyatakan bahwa BBM dan SMS bisa dijadikan bukti yang dipakai oleh pers," tegas Ical saat menggelar pertemuan dengan Pengurus Besar HMI, di Wisma Bakrie 2, Kuningan, Jakarta, Selasa 12 Juli 2011.

Namun demikian, Ical, turut mengingatkan agar insan pers perlu mencari bukti kuat dalam memberitakan sesuatu. Terlebih, bila pemberitaan menyangkut nama baik seseorang, media harus akurat.

"Saya kira pers memang harus punya bukti. Begitu terjadi pencemaran nama baik, lalu dikoreksi, maka koreksi sudah tidak berlangsung lagi," jelasnya.

Ical mencontohkan, "Kalau kasus Gayus, dibilang saya ketemu Gayus gitu kan? Ternyata Gayusnya sendiri bilang dia tidak ketemu saya, belakangan tapi. Sebelumnya kan dihajar terus, tapi saya lawan terus," katanya diiringi tawa hadirin.

Terkait dengan pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat, SBY yang terkesan menyalahkan media atau pers, mantan Menko Kesra itu punya pandangannya sendiri. "Mungkin kita tentunya, Bapak SBY mempunyai pandangan-pandangan lain. Beliau mengatakan belum dicek kebenarannya (sumber berita dari) SMS atau itu," ungkapnya.

Sebelumnya, dalam konferensi pers yang digelar Senin malam, Presiden SBY mengkritik media yang memakai SMS dan BBM sebagai sumber berita. Ini terkait lontaran-lontara yang disampaikan atas nama Nazaruddin melalui BlackBerry Messenger.

"Termasuk yang memiliki kredibilitas dan reputasi baik, yang terus mendiskreditkan Partai Demokrat dengan hanya bersumber pada SMS maupun BBM (BlackBerry Messenger)," kata SBY. Senin 11 Juli 2011 malam. "Yang saya tak pernah paham, dengan akal dan logika, justru SMS dan BBM dijadikan judul besar, tema utama, dan headline."

Apalagi, lanjut dia, apa yang dikirim oleh yang orang mengaku eks Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang sekarang masih buron, belum dikonfirmasi kebenarannya dan dijadikan alat untuk menghakimi Partai Demokrat.


Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment