Saturday 11 August 2012

ANTASARY AZHAR BUKA KEDOK SBY SOAL CENTURY

Anggota Tim Pengawas Bank Century DPR RI Bambang Soesatyo menemui mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang, Banten, Sabtu (11/8) siang. Bambang-Antasari bertemu selama lebih dari tiga jam.

Bambang mengaku datang menjenguk Antasari sebagai pribadi karena saat ini DPR masih reses. Bambang membenarkan pernyataan Antasari Azhar dalam program "Metro Realitas" diMetro TV tentang rapat penyelamatan Bank Century, Oktober 2008, yang dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Bambang menjelaskan, Antasari masih ingat betul kronologi rapat yang juga dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supanji, Menko Polhukam Widodo AS, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa.


Menurut Bambang, Antasari juga yakin Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, staf khusus Presiden Deni Indrayana dan Gubernur Bank Indonesia saat itu, Boediono, juga hadir dalam rapat tersebut.

Bambang menambahkan, pernyataan Antasari itu menunjukkan bukti keterlibatan penguasa dalam pencairan dana penyelamatan Bank Century sebesar Rp6,7 triliun. Bambang menegaskan, Tim Pengawas Bank Century akan menindaklanjuti keterangan Antasari Azhar. Tim Pengawas akan mengundang Antasari terkait fakta baru skandal Bank Century itu. 


KPK Segera Telusuri Testimoni Antasari

Antasari Azhar kembali mencuat dengan sebuah testimoninya. Dalam pengakuannya, Antasari mengungkapkan pertemuan di bulan Oktober 2008 untuk mendesain skenario dana talangan Bank Century. Atas hal tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak menutup kemungkinan meminta keterangan dari mantan orang nomor satu di KPK itu.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, jika dipandang perlu, KPK bisa meminta keterangan langsung dari Antasari. Meski demikian, pemanggilan itu belum dijadwalkan karena tergantung dari kebutuhan tim penyidik yang menangani skandal Century. Yang pasti, Johan menegaskan, sekecil apapun informasi yang berkembang, akan tetap ditelusuri oleh KPK.

Berdasarkan pengakuan Antasari, sejak awal pemerintah sudah menyadari adanya dampak hukum atas bailout atau pemberian dana talangan terhadap Bank Century. Namun menghindari dampak sistemik dan gejolak krisis moneter, dijadikan dalih pemerintah selama ini.

TANGGAPAN SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mahfum pengucuran dana talangan buat Bank Century pada 2009 punya dampak politik sangat tinggi. Hanya, Presiden tak menyangka cost politic itu akan berkepanjangan. 

"Biaya politik ini berimbas sampai satu tahun. Padahal nominal talangannya tak seberapa andai dibandingkan bailout buat bank lain dengan tujuan serupa," kata Presiden di sela kunjungannya di Bank Rakyat Indonesia Yogyakarta, Jumat (10/8). 

Presiden mengatakan, jika saat itu pemerintah tak segera menyelamatkan dan menyehatkan bank bermasalah, krisis ekonomi seperti 1998-1999 bisa jadi bakal berulang. Menurut SBY, persoalan perbankan acap menjadi awal dari petaka buat perekonomian dunia.

Presiden sepertinya memang patut "bersuara". Musababnya adalah pengakuan Antasari Azhar. Bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan, Presiden mengetahui dan memimpin rapat untuk membahas skenario pencairan dana Rp6,7 triliun buat Bank Century.

Antasari mengaku diundang Presiden ke Istana, medio Oktober 2008. Hadir dalam pertemuan itu Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani, dan Mensesneg Hatta Rajasa. Termasuk pula Gubernur BI Boediono, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, dan Staf Khusus Presiden Denny Indrayana.

Presiden, menurut Antasari, memimpin langsung skenario bailout Bank Century. Menurut Antasari, selain Bank Century, ia juga sering dihubungi sejumlah pihak membahas penyelamatan bank sakit. Antasari yang kini mendekam di LP Tangerang mengatakan, jelang pemilu 2009 pemerintah rajin mencari bank sakit untuk secepatnya disuntikkan dana segar.

Dikonfirmasi setelah pengakuan Antasari, Hendarman mengaku, tak ingat pertemuan itu pernah ada atau tidak. Sebab itu dia tak mau memberi komentar panjang lebar.


Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment