Thursday 9 February 2012

Penggali Pasir Tewas Disambar Petir

Satu dari tiga penggalir pasir di Nagari Gunuangmalintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, dilaporkan tewas akibat tersambar petir, Selasa (7/2) sekitar pukul 16.30 WIB. Penggali pasir yang tewas itu teridentifikasi bernama Ardi alias Balok, 37.

Camat Pangkalan Koto Baru Arwital kepada wartawan mengatakan, sebelum tewas akibat disambar petir, Ardi alias Balok sempat dirawat di Puskemas. Tapi karena menderita luka bakar cukup serius, pria lajang itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

“Jasad Ardi alias Balok sudah dimakamkan pihak keluarga bersama masyarakat tadi pagi. Kita pihak kecamatan ikut berbelangsungkawa, dengan musibah yang dialami warga Gunuangmalintang ini,” ujar Arwital melalui pesan singkat yang dikirim, Rabu (8/2) siang.

Informasi yang dihimpun Arwital, Balok yang merupakan warga Jorong Koto Masjid, Gunuangmalintang, menggali pasir bersama dua temannya. Saat mereka baru saja selesai menggali, hujan turun disertai angin kencang. Tidak lama kemudian, gemuruh dan petir saling bersahutan.


“Lantaran hujan turun, angin kencang dan petir bersahutan, para penggali pasir bersiap-siap untuk pulang. Balok juga ikut berkemas. Namun Balok ingat dengan sekop untuk menggali pasir yang tinggal di pelabuhan (tempat pengalian pasir-red). Ia kemudian menjemput sekop tersebut,” cerita Arwital.

Malang tidak dapat ditolak, saat Balok menjemput sekop, petir menyambar tubuhnya. Seluruh pakaian dan baju Balok, ikut hangus terbakar. Dua rekannya, langsung memberitahu masyarakat dan membawa Balok ke Puskesmas. Namun, nyawa Balok tidak dapat diselamatkan. Ia pergi untuk selamanya.

Badan Metreologi dan Geofisika memperkirakan, curah hujan masih akan tetap tinggi di wilayah Limapuluh Kota. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Limapuluh Kota Rudi mengingatkan, masyarakat agar tetap waspada akan bahaya longsor, banjir dan petir.


Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment