Saturday 6 August 2011

Nazaruddin Sudah Dipegang Aparat?


Keberadaan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin disebut-sebut sudah dipegang aparat pemerintah. Informasi sejak akhir pekan lalu itu sudah diperoleh beberapa kalangan. Bahkan, disebut-sebut pula bahwa pemulangannya ke Indonesia masih menunggu proses politik.
Saya tidak tahu. Saya kira tidak benar. Tidak mungkin informasi itu bocor dari Polri.
-- Achmad Mubarok, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat

Salah satu sumber Kompas di Partai Demokrat membenarkan. "Memang sudah dipegang. Sekarang tinggal tunggu proses administratif. Kan, tidak mungkin, orang berada di suatu negara begitu saja dipulangkan. Ada proses diplomasi yang masih harus ditempuh," ujar politisi muda itu, Sabtu (30/7/2011) malam, yang minta namanya tak disebutkan, seraya menyebut salah satu negara di Amerika Latin.

Namun, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, Senin (1/8/2011) pagi ini menyangkal hal itu. "Saya tidak tahu. Saya kira tidak benar. Tidak mungkin informasi itu bocor dari Polri," ungkapnya.

Mubarok membenarkan kalau Nazaruddin sempat berada di Argentina saat menghubungi sebuah kantor stasiun televisi swasta dan memberikan wawancara baru-baru ini.

"Itu memang hasil penelusuran Roy Suryo bersama Polri waktu Nazaruddin menghubungi sebuah televisi swasta. Akan tetapi, saat keberadaannya terlacak, ponselnya dimatikan. Dia pindah lagi ke negara lain sehingga tidak terlacak lagi," ucap Mubarok.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam pekan lalu mengatakan, Polri sudah mengetahui keberadaan Nazaruddin yang diduga terlibat dalam kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 dan membuka rahasia Partai Demokrat di antaranya soal politik uang yang dituduhkan kepada Anas Urbaningrum. Namun, Polri menolak memberitahukan posisi Nazaruddin.

"Iya (sudah diketahui), tetapi tidak bisa disampaikan. Kalau dijelaskan nanti mengganggu penyelidikan, dan mereka bisa kabur. Yang jelas lokasi keberadaannya tidak bisa disampaikan kepada publik saat ini demi kepentingan penyelidikan," kata Irjen (Pol) Anton, saat ditanya wartawan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (19/7/2011).

Untuk mengejar Nazaruddin, yang kini menjadi buronan Interpol sejak meninggalkan Indonesia, Polri disebut-sebut mengirim tiga tim.


Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment