Thursday 5 May 2011

10 KEBERHASILAN PEMERINTAH SBY-BOEDIONO

Pemerintah mencitrakan bahwa tahun 2010 rakyat Indonesia sudah semakin sejahtera. Jumlah pengangguran semakin berkurang dan rakyat miskin makin sedikit. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun memaparkan 10 keberhasilan pemerintah pada tahun 2010.

Saat membuka Rapat Kerja tentang Pelaksanaan Program Pembangunan 2011 di Jakarta Convention Center, Senin (10/1/2011), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan mantap memaparkan 10 capaian (keberhasilan pemerintah pada tahun 2010 tersebut.

Pertama, ekonomi terus tumbuh dan berkembang dengan fundamental yang semakin kuat pada 2010. Hal ini, antara lain, tercermin dengan indeks harga saham gabungan Indonesia yang terus membaik, daya saing Indonesia di tingkat dunia yang tinggi, nilai ekspor, investasi, dan cadangan devisa yang terus membaik.

Kedua, sejumlah indikator kesejahteraan rakyat mengalami kemajuan penting. Dunia memberikan penilaian pada Top Ten Movers, istilahnya prestasi Indonesia dan 9 negara yang lain di bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan penghasilan penduduk kita.

Ketiga, stabilitas politik terjaga dan kehidupan demokrasi makin berkembang. Check and balances antara pemerintah pusat, DPR dan DPRD, berjalan dengan baik. Pelaksanaan pemilu juga prinsipnya berjalan dengan lancar.

Keempat, pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, mencatat sejumlah prestasi. Begitu pula dengan pemberantasan terorisme dan narkoba. Kelima, terjaga baiknya keamanan dalam negeri walaupun masih terdapat konflik masyarakat dalam skala kecil.

Keenam adalah proses perbaikan iklim investasi dan pelayanan publik di banyak daerah. Hambatan birokrasi dan iklim investasi serta pelayanan publik di banyak daerah mengalami kemajuan.

Ketujuh, angka kemiskinan dan pengangguran terus ditekan meskipun tetap rawan dengan gejolak perekonomian Indonesia. Presiden meminta pemerintah tetap cekatan dan memiliki rencana darurat. “Meskipun, dengarkan kata-kata saya, meskipun bisa kita turunkan kemiskinan dan pengangguran, tetapi tetap rawan terhadap gejolak perekonomian dunia. Jangan terlambat kita mengantisipasinya, jangan kita tidak punya rencana kontigensi, dan jangan pula kita tidak cekatan memecahkan masalah bilamana dampak dari krisis global itu terjadi,” kata Presiden.

Kedelapan, beberapa indikator ekonomi penting Indonesia mencatat rekor baru dalam sejarah, seperti income perkapita sekarang sudah tembus 3 ribu dolar AS, lima tahun lalu masih 1.186 dolar AS. Cadangan devisa dulu 36 miliar dolar AS, sekarang 96 miliar hampir 100 miliar dolar AS. Kenaikan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang tertinggi di dunia, naik 46 perssen. Pendapatan domestik bruto kita meningkat dan Indonesia kini peringkat 16 ekonomi di dunia.

Kesembilan, makin baiknya upaya pengembangan koperasi usaha kecil dan menengah, termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

RAKER: Presiden SBY saat menyampaikan arahan pada Raker Pemerintah Awal Tahun 2011 di JCC, Senin (10/1) siangKesepuluh, Indonesia makin berperan dalam hubungan internasional, makin nyata peran kita, baik dalam mengatasi krisis ekonomi global, dalam hubungan G20, APEC, East Asia Summit, ASEAN, G8 plus, dan pemeliharan perdamaian dunia. “Kita aktif sekali dalam menjaga ketertiban dan perdamaian dunia dan juga kerja sama mengatasi perubahan iklim,” tegas Presiden, sebagaimana dipublikasikan juga di situs resmi Presiden SBY (presidensby.info).

Sebelumnya, Presiden SBY dalam sambutan pada pertemuan dengan para pelaku pasar modal Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin, 3 Januari 2011, juga mengemukakan beberapa keberhasilan pemerintah. “Kalau kita tinjau dari RKP 2010 dan APBN 2010, saya harus mengatakan bahwa alhamdulilah, hampir semua elemen fundamental, termasuk makro ekonomi kita, itu dapat mencapai sasaran,” kata Presiden.

“Mari kita lihat satu per satu,” ajaknya. Pertama, pertumbuhan ekonomi, growth kembali pulih, sebelum krisis 6,1 sudah mulai on the brick, kemudian puncak krisis 4,5, 2009 itu. Insya Allah tahun 2010 ini, kita bisa mencapai 6%, close to 7% atau 6% atau barangkali lebih sedikit. Dari segi pertumbuhan ekonomi, maka tujuan untuk sebuah pemulihan ekonomi, economic recovery itu dicapai.

Kedua, inflasi. “Inflasi sesuatu yang tidak mudah, karena faktornya banyak, termasuk dari pergerakan harga-harga di tingkat dunia. Tapi kita juga bisa mengendalikan inflasi ini. Investasi mengalami pertumbuhan yang juga relatif impresif. Inilah yang mendongkrak perekonomian kita sekarang ini. Dan insya Allah, growth itu akan menjadi lebih sustain, berkelanjutan dan turunnya mesti sustainable, sambil menjaga lingkungan kita,” katanya.

Ketiga, nilai tukar relatif stabil. Kemudian unemployment menurun. “Banyak negara yang meledak unemployment-nya, termasuk negara-negara maju yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kita tetap bisa menjaga unemployment. Ini berarti kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru. Perkembangan pasar modal sendiri dan sejumlah indikator utama yang kita boleh menyampaikan dari sasaran RKP 2010, termasuk APBN 2010 sesungguhnya kita bisa mencapai sasaran-sasaran itu,” katanya.

Kemudian, sebelum menutup Raker Pemerintah Awal Tahun 2011 di JCC, Senin (10/1) siang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan enam arahan yang bersifat umum. Pertama, melaksanakan program kerja pemerintah, sesuai RKP 2011 dan APBN 2011 maupun rencana kerja pemerintah daerah masing-masing.

Kedua, agar 10 capaian Indonesia 2010 dijaga dan ditingkatkan. Ketiga, agar seluruh pemangku kepentingan, seperti LSM, universitas, atau dunia usaha, dilibatkan dalam pembangunan daerah. Keempat, mulai tahun 2011 harus mengembangkan dan mendayagunakan potensi yang kita miliki. “Saya menilai potensi yang kita miliki belum penuh digunakan, belum penuh dikembangkan,” kata SBY. Hal ini termasuk BUMN, dunia usaha swasta, dan daerah-daerah di Indonesia yang akan dipercepat pembangunannya melalui pembangunan zona ekonomi dan kluster industri.

Kelima, pentingnya kemandirian pangan. Komoditas utama beras, jagung, gula, kedelai, dan daging sapi, pada tahun 2014 - tinggal 4 tahun lagi - harus sudah aman. Keenam, agar semua ikut memperhatikan pengurangan kemiskinan yang harus menjadi ideologi dan prioritas dalam pembangunan. “Oleh karena itu saya mengajak mulai dari saya, wakil presiden, para menteri, para gubernur, para bupati, para walikota, setiap programnya harus senantiasa dikaitkan dengan upaya pengurangan kemiskinan,” tandas SBY.

Sementara itu, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono saat memaparkan “Refleksi Menko Kesra 2010” di Jakarta, Rabu (30/12/2010), mengatakan sepanjang tahun 2010 pemerintah telah cukup sukses menjalankan berbagai program penanggulangan kemiskinan sehingga pada tahun 2011 serta selanjutnya target pemerintah akan dapat tercapai.
Disebutkan, jumlah penduduk Indonesia yang berada pada garis kemiskinan terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2004 sebesar 16,7 persen, pada tahun 2005 turun menjadi 15,97 persen dan pada tahun 2009 turun lagi jadi 14,1 persen. Bahkan pada Maret 2010 menjadi 13,3 persen persen.

Menko Kesra menegaskan pemerintah menargetkan angka kemiskinan harus mengalami penurunan pada 2011. “Jika tahun 2010 angka kemiskinan sebesar 13,3 persen maka pada 2011 ditargetkan menurun sebanyak satu persen atau lebih menjadi sekitar 12 persen atau bahkan di bawah itu,” kata Agung Laksono. Lalu pada tahun 2014 pemerintah juga menargetkan angka kemiskinan turun menjadi delapan hingga sepuluh persen.

Untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan tersebut, kata Agung Laksono, pemerintah akan terus melanjutkan berbagai program penanggulangan yang selama ini telah berjalan. Program tersebut di antaranya beras miskin (raskin), jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), program keluarga harapan, bantuan operasional sekolah (BOS) serta bantuan dan perlindungan sosial. Juga akan terus mengoptimalkan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri (PNPM) dan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Sedangkan Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas Rahma Iryanti di Jakarta, Kamis (7/01/2011) mengungkapkan angka pengangguran 2010 diprediksi turun menjadi 7,6 persen dari kisaran 7,87 persen tahun lalu. Penurunan tersebut seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian.

Rahma Iryanti mengatakan, kondisi ketenagakerjaan saat ini sudah menunjukkan perbaikan. Jumlah pengangguran terbuka menurun dari 11,90 juta (11,24 persen) pada 2005 menjadi 8,96 juta (7,87 persen) pada 2009. Sementara kesempatan kerja yang tersedia selama 2005-2009 tumbuh sebesar rata-rata 2,78 persen per tahun atau bertambah 10,91 juta orang.

Menurutnya, bertambahnya jumlah kesempatan kerja di 2010 tidak dapat dilepaskan dari kondisi perekonomian yang menunjukkan angka pertumbuhan di atas 6 persen pada periode 2007-2008. Masing-masing sektor ekonomi memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda dalam hal serapan tenaga kerja. Disebutkan, antara periode 2005-2009 sektor jasa kemasyarakatan memiliki angka elastisitas yang paling tinggi.

Ditegaskan, sektor yang diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja yang besar adalah dari sektor industri. Karena 60,0 persen tenaga kerja Indonesia berada pada lapangan kerja formal. Perkembangan sektor pekerja formal dari tahun ke tahun tumbuh dengan baik. Misalnya, pada 2005 pekerja di bidang pertanian mencapai 2,9 juta, industri 7,9 juta, dan jasa 17,8 juta orang.

Sedangkan pada 2009 mengalami perubahan pada sektor pertanian sebesar 3,2 juta, sektor industri 7,5 juta,dan jasa 21,2 juta. “Saya cukup optimistis tahun ini kita bisa mencapai target pengurangan jumlah pengangguran menjadi 7,6 persen,” katanya.

Sepuluh Tantangan Indonesia 2011

Selain memaparkan 10 capaian Indonesia 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bagian lain sambutannya saat membuka Raker Awal Tahun di Jakarta Convention Center, Senin (10/1/2011) pagi, juga menyebutkan 10 tantangan Indonesia tahun 2011. Kesepuluh tantangan itu adalah:

Pertama, peningkatan harga pangan dan energi dunia. “Jangan main-main, kalau tidak bisa kita antisipasi dan carikan pemecahannya akan berdampak banyak pada kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya,” kata Presiden.

Kedua, APBN yang kita kelola dengan baik agar aman, agar sustain dan betul-betul bisa membiayai pembangunan, mengalami permasalahan dan tekanan, yaitu angka subsidi yang besar. Oleh karena itu, ke depan subsidi harus tepat sasaran. Subsidi yang tepat sasaran, adalah untuk mereka yang berpenghasilan rendah dan ekonomi lemah.

Ketiga, masih kurangnya infrastruktur, termasuk listrik, meskipun tahun lalu PLN telah berusaha keras tetapi tetap ada kekurangan yang menganga yang perlu kita penuhi. Keempat, masih adanya hambatan investasi di seluruh Tanah Air, walaupun sudah ada perbaikan, khususnya di bidang perizinan dan kepastian hukum.

Kelima, penyimpangan dan korupsi, khususnya di sektor perpajakan. Keenam, usaha kehutanan dan pertambangan yang merusak lingkungan. Ketujuh, fenomena politik uang nampak berkembang. Ini lonceng kematian bagi demokrasi, bila dibiarkan akan mencederai dan merusak demokrasi yang bermartabat yang sama-sama ingin kita tegakkan.

Kedelapan, pelayanan wajib kepada rakyat yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan pelayanan terhadap kaum marjinal belum berjalan baik. Kesembilan, kekurangan dan kelemahan dalam perlindungan dan bantuan bagi tenaga kerja Indonesia.

Kesepuluh, sejumlah daerah dan jajaran pemerintahan pusat - sejumlah karena ada yang sudah bagus - belum memiliki kesiapan bencana alam yang baik. Presiden berharap para menteri koordinator dapat menjabarkan tantangan-tantangan tersebut lebih dalam lagi.

Presiden mengingatkan jajaran pemerintahan mengenai pentingnya memiliki visi dan menyadari misi dari pembangunan Indonesia dalam tugas sehari-hari mereka. “Tanpa memahami tugas pokok atau misi yang harus dilakukan pemerintah di tahun ini hampir pasti pelaksanaannyapun tidak akan efektif,” kata Presiden.

Presiden juga mengajak parlemen, lembaga negara yang lain, universitas, dunia usaha, LSM, masyarakat luas, dan sebagainya untuk menyukseskan pembangunan. “Sukses diraih dan hanya akan diraih apabila ada kolaborasi seluruh elemen bangsa,” seru Presiden SBY.


Artikel Terkait Tentang :

8 comments:

  1. sby si kebo pesolek busuk.!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. komentar si anonim gak usah dipercaya. Biasanya orang kaya gini kerjanya memang cuma bisa marah-marah dan sinis gak jelas. Biasa, menjelang pemilu memang begini. Banyak yg mendadak jadi pahlawan kesiangan menagatasnamakan rakyat.

      Delete
    2. Jangan dengerin komentar anonim yg gak berani buka jati diri. Orang yg seperti itu biasanya bisanya menmang cuma segitu, ngga lebih. Ngga percaya? coba survey aja deh. Tukang nyiyir, bisanya cuma nyiyir. Kalo dikasih kerjaan, pasti ngga kelar. Kasihan ya. Padahal data di atas berdasarkan data real.

      Delete
  2. gak ada ceritanya SBY berhasil,negara tambah bobrok gini dibilang berhasil

    ReplyDelete
  3. Tai Anjink ni pantas buat SBY...gk ada keberhasilan sama sekali..malah makin ancur negara gara2 SBY

    ReplyDelete
    Replies
    1. kamu jangan bilang kasar.... sekarang loe liat dan survey, berapa orang yang menganggur dari 1000 masyarakat di desa kamu paling cuma 50 orang yang nganggur. ini bukti berhasil brow.

      Delete
    2. Menyikapi Saudari Cui tani tgl 22 juni 2013 22.53
      Anda katakan Tai Anjink ni pantas buat SBY..gk ada keberhasilan sama sekali ..malah makin ancur negara gara-gara SBY.......
      akan saya komentari...
      berhasil atau ga berhasil harus ada pembanding..... dengan presiden mana?... SBY banyak berhasil di banyak bidang.....
      komentar saya tentang SBY...
      Komentar tentang DIAR TANI....... kamu itu ANJING nya SETAN. sudah bisa makan dijaman SBY tapi kami masih menggonggong....... ala setan...
      ibu kamu,bapak kamu,saudara kamu di beri makan sama SBY.........
      kamu bisa kena musibah besar dan dihantui oleh kebenaran dan pendukungnya SBY .......selamat stress

      Delete
  4. GOOD JOB SBY-BOEDIONO!

    ReplyDelete