Selain korek kuping, Pong juga membawa dua kaca mata besar, kacamata itu disimbolkan agar pemerintah melihat penderitaan rakyat.
"Biar pemerintah dan DPR mendengarkan keluhan rakyat. Saya bawa kacamata dan korek kuping, sengketa lahan, peristiwa sendal jepit baru setahun, diproses, Century dialihkan, Aceh ada penembak gelap, ditembak dari suku Jawa biar ada benturan etnis, masa nyolong sandal ancamannya 5 tahun," kata dia.
Dalam aksi ini, Pong melibatkan 10 orang yang beraksi seolah-olah mereka mengorek kuping sendiri.
Saat ini, selain kaus Century yang belum menunjukkan perkembangan signifikan, DPR sedang jadi sorotan gara-gara program revovasi toilet DPR yang memakan biaya Rp2 miliar. Juga proyek renovasi parkiran motor dan absensi finger print.
Ini kesekian kalinya Pong beraksi, menyampaikan tuntutan ke DPR, juga pemerintah. Pasa 30 Juli 2010, ia emanjat Gedung Kura-kura Nusantara II DPR, dan menuliskan kata-kata 'Jujur, Adil, Tegas' di atapnya yang berwarna hijau. Tak ayal lagi, Pong diringkus petugas keamanan gedung.
Saat itu, Pong mengaku, ia kecewa dengan kinerja anggota DPR. "Pemerintah dan anggota DPR tidak pernah tuntas melaksanakan tugasnya. Kasus Bank Century pun tidak selesai. Sekarang masih ditambah lagi dengan anggota yang bolos," kata Pong di Gedung DPR, Jumat 30 Juli 2010.
No comments:
Post a Comment