Terkesan menjauh dan sulit dihubungi. Itulah gaya Anas Urbaningrum saat ini. Sikapnya yang terlihat irit bicara memang sudah melekat dalam dirinya. Hal itu tidak terlepas dari sosok bawaannya yang kalem dan santun.
Sikap Ketua Umum Partai Demokrat itu pun menuai kritik. Salah satu yang mengritik sikap Anas itu adalah orang dekat sekaligus tokoh politik nasional, Akbar Tandjung.
Sebagai orang yang sama-sama aktif di badan Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Akbar menilai sikap Anas menjauh dari institusi tersebut tidaklah baik.
"Semua mengharapkan agar Anas itu tetap melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan KAHMI. Mestinya dia hadir sebagai presidium. Tapi kan beliau tidak datang," ujar Akbar saat ditemui di kediamannya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Akbar menilai, posisi Anas sebagai ketua umum partai besar seperti Partai Demokrat bukanlah berarti dia melupakan institusi yang membesarkannya seperti HMI. Sikapnya itu justru akan menjadi bumerang.
"Ketidakhadiran beliau itu bisa ditafsirkan macam-macam dan kalau jauh komunikasinya dengan institusi KAHMI, juga tidak akan baik. Buat dia juga tidak akan baik, karena itu dia juga harus aktif, datang," katanya.
Akbar menambahkan dia pernah berbicara kepada Anas agar jangan terpengaruh dan aktifitasnya tidak berubah sebagaimana wajarnya. "Dia sebagai ketua umum partai tetap ada aktivitas partai dan juga sebagai presidium KAHMI tetap juga harus nampak dalam KAHMI, supaya dia tidak kelihatan menghilang dari aktifitas yang seharusnya dia ada," jelas Akbar.
Lantas bagaimana komunikasi terakhir Akbar dengan Anas?
"Saya pernah menyampaikan pesan-pesan sebagai senior supaya dia tetap kuat menghadapi cobaan-cobaan ini. Kemudian saya tanya apakah ada soal-soal, apakah anda merasa sesuatu dengan adanya peristiwa ini yang perlu kita memberikan saran-saran, dia bilang nggak apa-apa, saya siap menghadapi ini. Ya syukurlah," cerita Akbar.
No comments:
Post a Comment