Kapal induk Amerika Serikat, USS Carl Vinson akan tercatat selamanya dalam sejarah pemberantasan terorisme Amerika Serikat. Bahtera itu lah yang mengangkut jasad Osama Bin Laden yang tewas ditembak pasukan elit AS, USS Navy SEAL.
Dari dek USS Carl Vinson, jasad Osama yang telah dimandikan, dibungkus kain putih dan dimasukkan ke dalam tas dengan pemberat, lalu digelincirkan dan ditenggelamkan di sebuah titik di Laut Arab Utara.
Kini setelah menunaikan tugasnya, kapal itu pulang ke AS. Kepada 5.500 pelaut, pilot dan kru kapal, komandan USS Carl Vinson menyampaikan pesan khusus. Isinya: hati-hati.
Kapten kapal, Bruce Lindsey kepada reporter melalui fasilitas telekonferensi mengatakan, USS Carl Vinson akan berlabuh di San Diego pada Rabu 15 Juni 2011 waktu setempat. mengakhiri masa berlayar selama enam bulan.
Saat ditanya soal penguburan Osama, kapten kapal tak mau berkomentar banyak. Ia hanya mengatakan, tindakan preventif telah dilakukan.
Dijelaskan dia, angkatan laut telah mengajarkan kepada para awaknya untuk terbiasa memiliki kesadaran situasional. Selalu waspada. "Kami juga membawa ide itu ke kehidupan sehari-hari para pelaut," kata Lindsey, seperti dimuat Belfast Telegraph, Selasa 14 Juni 2011. Jadi, di manapun pelaut dan kru kapal berada -- di atas kapal, di pangkalan, mereka harus selalu berhati-hati.
Masih terngiang dalam ingatannya, pada 1989, istri kapten kapal USS Vincennes nyaris celaka saat bom pipa meledak di dekat mobilnya -- saat ia menuju tempat kerjanya di San Diego. Insiden tersebut terjadi sembilan bulan setelah kapal tersebut menembak jatuh pesawat Iran Flight 655 di Teluk Persia, dan menewaskan 290 warga sipil. Saat itu FBI mengatakan, bom pipa itu diduga kuat berkaitan dengan dendam pribadi pada kapten kapal, William C Rogers III.
Kapten Lindsey mengatakan, pada para kru dan keluarga, ia juga telah berpesan agar mereka memastikan tak ada informasi yang bocor melalui Facebook atau jejaring sosial lain yang bakal membahayakan keselamatan mereka.
No comments:
Post a Comment