Wednesday 25 May 2011

Demokrat Imbau Nazar Tak Bongkar Aib Partai


Nazaruddin mengancam akan membuka borok dan aib Partai Demokrat pasca pencopotan jabatannya sebagai Bendahara Umum Demokrat. Meskipun Demokrat mengaku tak menanggapi serius ancaman tersebut, namun mereka mengimbau Nazaruddin untuk mengurungkan niatnya.

“Bagaimanapun, kita sebagai kader partai harus menjaga harkat dan martabat partai, dan itu tidak bisa dicapai dengan membeberkan hal-hal buruk ke publik,” kata Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 25 Mei 2011.

Ramadhan berpendapat, Nazaruddin tidak perlu bereaksi berlebih hanya karena kecewa akibat dicopot dari kepengurusan partai. “Orang boleh saja kecewa dan panik, tapi jangan sampai off side, harus tetap terkontrol,” tegas anggota Komisi III DPR itu.

Ia bahkan memperingatkan risiko yang harus dihadapi Nazaruddin apabila tudingan-tudingannya ke sejumlah petinggi Demokrat ternyata pepesan kosong belaka. “Tudingan yang ia lemparkan itu sangat serius loh. Kalau tidak terbukti, bagaimana?” ujar Ramadhan.

Sebelumnya, Nazaruddin menuding Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, menyalahgunakan posisinya di Demokrat untuk melobi hakim. “Dia (Amir) lebih-lebih dari seorang koruptor. Semua kliennya adalah koruptor BLBI, dan Pak Amir selalu melobi Hakim Agung untuk kepentingan kliennya dengan membawa-bawa nama Demokrat,” kata Nazaruddin.

Tidak hanya itu, Nazaruddin juga melampiaskan kemarahannya pada Sekretaris Dewan Pembina Demokrat Andi Alfian Mallarangeng yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Ia mengaku menyimpan data mengenai kasus suap dalam proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang – kasus di mana Nazaruddin diduga terlibat. “Anggaran di atas Rp50 miliar, menteri harus tahu. Itu sepengetahuan menteri,” katanya.

Sepaket dengan itu, Nazaruddin juga menuding adik Andi, Choel Mallarangeng, kerap bermain di proyek kementerian yang dipimpin kakaknya. Andi dan Choel telah menjawab tudingan Nazaruddin itu. “Adik saya urusannya Pilkada. Bagi saya, tuduhan semacam itu sangat mengada-ada,” kata Andi di sela-sela rapat dengan Komisi X DPR, Selasa 24 Mei 2011 kemarin.

“Jangan membabi-buta melemparkan tuduhan tanpa dasar. Saya imbau Sdr. Nazaruddin untuk tidak main tuduh dengan basis ‘katanya,’ ibarat orang panik yang mencoba memukul bulan dan bintang di langit sana,” kata Choel.

Ramadhan mengatakan, apabila Nazaruddin memang mempunyai bukti dan fakta hukum tentang pelanggaran yang dilakukan oleh kader-kader Demokrat lainnya, maka sebaiknya hal itu dikemukakan dengan mekanisme yang baik dan benar. “Bisa disampaikan ke Dewan Kehormatan Demokrat atau ke KPK. Itu lebih terhormat,” kata dia.


Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment