Thursday, 5 May 2011

DAFTAR KEBERHASILAN PEMERINTAH SBY-BOEDIONO

Inilah daftar keberhasilan pemerintahan SBY (bersama JK) menurut SBY dalam kampanyenya di Pekanbaru, Riau :

1. Menyelesaikan sejumlah kasus tindak pidana korupsi dengan mengoptimalkan lembaga penegak hukum seperti KPK, kejaksaan, dan kepolisian untuk memeriksa pejabat negara maupun anggota DPR yang tersangkut kasus korupsi.
"Selama saya menjabat, saya telah mempersilakan penyidik untuk memeriksa puluhan pejabat, dengan tidak pandang bulu. Siapa pun yang terkait kasus korupsi akan kita tindak," kata SBY dalam orasinya.
SBY menambahkan, sebelum dirinya menduduki singgasana RI 1, banyak kejahatan korupsi yang menggerogoti keungan negara justru dibiarkan begitu saja. "Dulu negara kita disebut negara terkorup nomor lima, tapi sekarang sudah menurun menjadi nomor 55. Ini adalah prestasi kita bersama," jelasnya.
2. Menjalankan sejumlah program pro rakyat seperti Bantuan langsung tunai (BLT),
3. Meningkatkan kesejahteraan penduduk,
4. Mengangkat guru honor menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Selama saya menjabat sudah ada 1 juta guru honor jadi PNS.
5. Menjadi anggota G 20.
“Ini adalah prestasi kita. Belum lama ini kita juga dinyatakan sebagai negara yang terus membantu dalam penyelesaian konflik Timur Tengah," jelas SBY.
6. Pencabutan embargo di kubu TNI pada 2005 silam, turut diangkat sebagai contoh kesuksesan pemerintahannya. "TNI bisa menggunakan alutsista untuk mempertahankan NKRI," katanya.

Klaim SBY-Boediono over dosis

Klaim keberhasilan pemerintah oleh SBY dianggap sudah over dosis. SBY seharusnya tidak membanjiri kampanye dengan cara-cara klaim seorang diri.

"Klaim ini sudah over dosis. Berlebihan. Klaim itu tidak dilarang, tapi dengan cara yang cukup saja," kata analis politik dari UI, Andrinof Chaniago.

Ia mengatakan, seharusnya SBY bicara soal masa depan dan program-program yang visioner. Kalau perlu membahas soal pondasi pembangunan 50 tahun ke depan.

"Seharusnya isilah porsi yang bicara soal masa depan. Klaim boleh saja, tapi harus seimbang juga dengan kekurangannya apa, dan itu dipaparkan kepada publik," ujarnya.

Ia menambahkan, bukan soal siapa yang berhak mengklaim keberhasilan itu, tapi buatlah masa depan yang lebih baik. "Sama halnya ketika dalam acara debat capres semalam. Mereka jawabannya terlalu normatif. Kalau jawabannya seperti itu kan ada di UU," imbuhnya.

Ke depan, capres harus membangun pondasi yang bebas dari belenggu lingkaran setan. "Lingkaran setan maksudnya, kita jangan terbiasa mengatakan normatif, tapi progresif," tandasnya.

Tim: Bodoh SBY tak klaim sukses
Tim Pemenangan SBY-Boediomo mengatakan klaim keberhasilan pemerintah oleh SBY sangat wajar dilakukan. SBY sebagai incumbent bodoh bila tidak memanfaatkan kesempatan itu.

"Saya kira tidak itu tak berlebihan karena dialah yang memimpin pemerintahan, sebgai incumbent. Bodoh bila incumbent tidak mengklaim keberhasilan pemerintah," kata anggota Tim Pemenangan SBY-Boediono Bara Hasibuan dalam dialektika ‘Capres saling klaim sukses’ di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, sore ini.

Bara mengatakan SBY akan maju lagi mencalonkan diri sebagai presiden, jelas akan menggunakan politik klaim tersebut. Ia wajar memaparkan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintahan yang dipimpinnya sehingga akhirnya berprestasi.

"Itu kan dalam kampanye, ya wajar saja, agar dia terpilih lagi. Jadi ia memaparkan apa yang sudah dilakukan kepada rakyat," paparnya.

Terkait SBY seharusnya mengakui kegagalan pemerintahannya seperti persoalan DPT, Bara mengatakan itu bukan kewenangan SBY. Pemerintah tidak mau mengintervensi KPU sebagai pelaksana pemilu.

"Itu kan beda, kalau soal DPT itu kan kewenangannya KPU, bukan SBY," tandasnya.


Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment