Friday 22 February 2013

APBD SUMBAR Rp 1,941 miliar UNTUK SAFARI DAKWAH PKS


Kisruh anggaran siluman Rp 1,941 miliar untuk mendanai Safari Dakwah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di APBD Sumbar 2013, sampai juga di tingkat nasional. Namun, sama se­perti Gubernur Sumbar Irwan Prayit­no, petinggi PKS kompak menyatakan tidak ta­hu soal masuknya dana itu di APBD Sum­bar.

”Saya enggak tahu itu, tanya kawan-kawan di Sumatera Barat dan orang-orang DPP,” kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid kepada JPNN, Kamis (21/2). Mes­ki tidak mengetahui soal itu, Hidayat ber­harap partainya tidak melakukan se­suatu yang bertentangan dengan hu­kum.

Insya Allah PKS tidak mela­kukan hal-hal di luar kewenangan,” ujar mantan Pre­siden PKS tersebut.

Hal sama diungkap Wasek­jen DPP PKS Mahfudz Siddiq. “Wahenggak tahu soal itu ya,” ujar Mahfudz Kamis (21/2). Ke­tua Komisi I DPR ini lantas me­nya­ran­kan agar hal tersebut di­kon­fir­masi ke Pemprov se­tem­pat. “Ha­rus cek ke Pem­prov dong. Tapi setahu saya aca­ra safari itu se­penuhnya di­biayai DPP,” terang­nya. Dia juga me­nye­butkan bahwa hal ter­sebut tidak pernah dibahas di DPP maupun di fraksi PKS.

Musrif (Korwil) Sumbar DPP PKS yang juga sesi acara Sa­fari Dakwah PKS, Syorium juga mengaku heran kenapa dana acara itu masuk APBD Sum­­bar 2013. Diakuinya, pi­hak­­­nya me­mang mengajukan pro­posal ke seluruh kepala daerah (guber­n­ur/bupati/wali kota) se-Suma­tera guna mem­bantu pem­biaya­an safari dak­wah tersebut. Di ma­na, propo­sal itu dialamatkan atas na­ma pribadi, bukan atas ja­ba­tannya se­laku kepala dae­rah. 

”Kita memang me­nga­ju­kan proposal pada semua ke­pala daerah, namun atas nama pr­i­badi melalui jasa PT Pos. Tidak ada itu atas nama jaba­tan­­nya. Kita kan tahu atu­ran juga kok, jelas-jelas acara par­tai tidak bisa di­ambilkan dari APBD. Namun, kok di Sum­bar bisa masuk APBD. Ini jelas aneh dan kita pun tak mengerti juga, kenapa bisa begitu,” sebut Syo­rium. Dan lagi, kata­nya, keja­dian ini hanya terjadi di Sumbar.

Selain itu, tambahnya, pi­hak­­nya tidak terlalu meng­ha­rap­kan bantuan dana mengingat aca­ranya lebih diutamakan pada mempererat silaturahmi kader PKS kepada masyarakat. Soal da­na, sudah bisa ditangani kader PKS baik anggota legislatif, ek­sekutif dan kader sesuai ke­mampuannya.

“Informasi yang saya dapat­kan, penerima proposal itu pun me­nyikapi secara arif. Kendati men­dukung kegiatannya, keba­nyakan mereka tidak memberi bantuan berupa dana. Rata-rata malah menyambut rombongan sa­fari dakwah sekadar makan pa­gi atau malam, seperti di Jam­bi maupun Palembang. Namun kita tak persoalkan itu, karena me­mang acaranya lebih diarah­kan untuk memperkuat silatu­rahmi,” kata Syorium.

Itulah sebabnya, Syorium me­nilai tak masuk akal dana safari dakwah itu masuk APBD. Apa­kah ini akibat birokrasi di Pem­prov Sumbar atau bagai­mana, Syorium mengaku tak ta­hu. Dia berharap persoalan ini bisa di-clear-kan dan diungkap bagaimana semua itu terjadi. “Bagi kita (PKS), masalah ini men­jadi penyemangat bagi kita un­tuk bekerja lebih keras dalam meng­hadapi Pemilu 2014 men­datang,” harapnya.

Surat permohonan bantuan da­na dari panitia Safari Dakwah DPP PKS sendiri tertanggal 28 Sep­­­tember 2012. Menin­dak­lan­juti itu, tanpa sepenge­tahuan DPRD, anggaran dimasukkan ke da­lam APBD setelah disahkan. Ang­­garan itu tercantum dalam re­kening nomor 5.1.4.06.0553 yang ter­tera Safari Dakwah Wilda Su­ma­tera DPP PKS, Jalan Si­matu­pang No­mor 82 Pasar Minggu Ja­karta Selatan, dengan dana ban­tuan Rp 1,941 miliar. Sekprov Ali As­mar mengklaim dana itu belum ter­pakai, dan digeser ke anggaran lain.

Sebelumnya, khawatir per­soalan pengalokasian dana Safari Dakwah PKS menjadi bola liar, Sekprov Sumbar membeber kro­­nologi munculnya mata ang­ga­ran si­luman itu. Pemprov me­ngakui dana tersebut tidak per­nah diba­has di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumbar. Hal itu dikarena­kan pro­posal pengu­sulan ang­garan dari DPP PKS masuk di saat wak­tu peneta­pan APBD yang men­desak. Atas hal terse­but, Sek­prov Sumbar Ali Asmar me­ngaku khilaf.

BPK Didesak Telusuri

Terpisah, Wakil Ketua Ko­misi II DPR Ganjar Pranowo me­minta Badan Pemeriksa Ke­uangan (BPK) segera me­ngusut du­­gaan adanya dana APBD Sum­­bar yang naik di jalan sebe­sar Rp 1,9 miliar untuk keper­luan safari dakwah PKS. Diha­rap­­­kan, audit BPK bisa mem­per­je­las itu. “Ya gampang saja ka­­lau memang kondisinya se­per­ti itu, atas tuduhan itu sebe­narnya ting­gal menurunkan BPK saja,” ujar Ganjar kepada JPNN di Ge­dung KK II DPR, Senayan, Ja­karta, Kamis (21/2).

Dengan BPK mengaudit la­poran daerah, maka sumber uang dan penggunaannya akan dike­tahui, “Nanti itu akan kete­mu penyimpangannya dimana,” terangnya.

Politikus PDI Perjuangan ini me­mang tak menampik dana ban­tuan sosial di APBD me­mang kerap disalahgunakan. “Ba­nyak pemanfaatan dana so­sial yang pemanfaatannya sering tidak sesuai. Seperti uangnya masuk kantong sendiri atau dibagikan pada anggota-ang­gotanya juga. Maka biar tidak jadi fitnah, BPK seharusnya segera turun tangan,” pungkas Ganjar.
sumber :


Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment