"Saya kira kami tidak akan intervensi hukum dan kita lihat nanti tentu sebagai anggota fraksi kami akan konsisten dan tidak akan intervensi," kata Nurhayati di Gedung DPR, Kamis 24 Mei 2012.
Nurhayati juga mengatakan tidak akan memecat Angelina Sondakh meski saat ini Angie sudah dijadikan tersangka dalam kasus korupsi.
"Saya pikir biarkan proses hukum berjalan kalau dia terdakwa sesuai tatib dia akan mengundurkan diri, biarkan proses hukumnya berjalan. Saya kira itu tidak adil (jika dipecat)," dia melanjutkan.
Nurhayati kemudian mengingatkan kepada anggota dewan dari Partai Demokrat bahwa dalam memimpin dia merupakan seseorang yang perfeksionis.
"Saya sudah bertemu dengan semua staf pendukung untuk mengingatkan mereka bahwa gaya kepemimpinan setiap orang berbeda kalau gaya saya perfeksionis dan detail itu yang harus saya kemukakan. Itu gaya kepemimpinan saya," kata dia.
Sebelumnya, masih soal Angie, Badan Kehormatan DPR memutuskan, baru akan memberhentikan secara tetap Angie jika pengadilan sudah menyatakan terdakwa kasus suap Wisma Atlet SEA Games Palembang itu bersalah.
"Begitu status dia menjadi terdakwa, dia diberhentikan sementara. Kalau nanti pengadilan membuktikan dia bersalah melakukan korupsi, maka dia diberhentikan tetap. Kalau ternyata nanti pengadilan menyatakan dia tidak bersalah, maka dia direhabilitasi," ujar Anggota BK, Siswono Yudhohusodo di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 21 Mei 2012.
Meski demikian, Angie hanya akan mendapatkan gaji pokok, tidak dengan tunjangan lain-lain. "Tentu karena dia sedang ditahan dia tidak ikut kegiatan di Panja, di Pansus, tidak ikut kunker, dan lain-lain. Tentu tunjangan-tunjangan yang terkait dengan hal yang tidak dia lakukan, dia tidak menerima, itu saja. Tapi hak-hak lain sebagai anggota tetap diberi," dia menjelaskan.
No comments:
Post a Comment