Sunday, 24 July 2011

Teroris Norwegia Unggah Video Anti Islam


Dalam pengakuannya kepada polisi Norwegia, teroris Norwegia, Anders Behring Breivik, mengaku telah mengunggah sebuah video di situs YouTube, beberapa jam sebelum melancarkan aksi penembakan brutal di Kamp Utøya, Norwegia. Namun, pengelola YouTube kemudian memutuskan untuk menghapus video berisi hasutan tersebut.

Dilansir harian Telegraph, Minggu, 24 Juli 2011, video yang berjudul 'Knights Templar 283 - Movie Trailer' itu memuat beberapa foto Breivik. Salah satunya, dia berpose mengenakan baju renang sambil membawa senjata api. Pose itu dia maksudkan untuk menggambarkan tentara Katolik saat dulu memerangi tentara Islam dalam Perang Salib.

Di video itu, teroris Norwegia ini juga menuliskan sebuah manifesto personal yang mengajak kaum konservatif Norwegia untuk menggelar revolusi guna mengenyahkan agama Islam dan paham Marxisme dari benua Eropa.

Breivik menyatakan, "(Jika) para multikulturalis elit Eropa terus menolak untuk secara sukarela mentransfer kekuasaan politik dan militer untuk kekuatan konservatif revolusioner kita, maka Perang Dunia II kemungkinan akan terlihat seperti piknik bila dibandingkan dengan pembantaian yang akan datang."

Pria penganut aliran kanan militan ini juga mengungkapkan keinginannya agar Norwegia menganut model sistem pemerintahan yang mengacu pada Jepang dan Korea Selatan. Pemerintahan dua negara ini dia anggap memiliki sistem yang mengadopsi hal-hal positif dari konservatisme budaya dan nasionalisme.

Pada Sabtu malam waktu setempat, 23 Juli 2011, video yang diunggah atas nama AndrewBerwick--yang merupakan versi Inggris dari nama Anders Breivik--telah dihapus YouTube. Alasan penghapusan dinyatakan karena video tersebut melanggar ketentuan layanan YouTube.

Aksi teror yang terjadi pada Jumat lalu itu merupakan kekerasan terburuk yang dialami salah satu negara Skandinavia tersebut setelah Perang Dunia II. Peristiwa ini juga merupakan aksi penembakan solo yang paling mematikan dalam sejarah Norwegia.


Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment