Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik mewahnya fasilitas kedinasan di beberapa daerah. SBY menilai ironis ada bangunan mewah berupa fasilitas pemerintahan di daerah bila dibandingkan dengan angka kemiskinan dan fasilitas infrastruktur yang telah dibangun.
"Saya melihat gedung dan bangunan di pusat dan daerah, termasuk wisma dan rumah jabatan. Yang saya lihat langsung itu berlebihan, mewah. Sementara itu, prasarana publik di situ kurang," kata Presiden SBY sebelum memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 7 April 2011.
Fasilitas mewah pejabat daerah itu dinilai ironis bila dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat banyak. Fasilitas infrastruktur seperti jalan, Puskesmas, pendidikan dan lain-lain. "Angka kemiskinan di sekitarnya juga masih relatif tinggi," kata SBY.
Meski demikian, SBY tidak menyebut suasana yang dilihatnya langsung itu berada di daerah mana. Yang pasti, SBY mengingatkan bahwa kondisi ini tidak boleh lagi terjadi di masa mendatang.
Kritik SBY ini terkait maraknya rencana pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) senilai Rp1,16 triliun yang akan dilaksanakan tahun ini. Meski tidak secara eksplisit menyebut gedung baru DPR, SBY menilai pembangunan gedung baru yang dibiayai negara harus mengedepankan prinsip efisiensi dan penghematan.
"Sesungguhnya, pemerintah sudah memiliki sejumlah peraturan tentang sejumlah standar bangunan dan gedung perkantoran agar tepat dan sesuai dengan biaya yang disediakan negara," ujar SBY.
Seperti diketahui, rencana pembangunan gedung baru DPR yang berdesain huruf 'U' terbalik itu menuai kritik dari banyak pihak. Rencananya siang ini akan digelar rapat konsultasi di DPR terkait rencana pembangunan yang akan dilakukan tahun ini.
menurut tommy utama sh : ini adalah bukti kalau komunikasi executif dan legislatif tidak baik, ini juga bukti ke tidak tegasan seorang presiden dalam membina anggota partai nya, jadi mereka tidak menghargai sby sbg seorang pemimpin di karenakan sby tidak punya karakter yg kuat sbg seorang pemimpin partai maupun bangsa..
No comments:
Post a Comment