Sunday 5 August 2012

Bangun Usaha dengan Modal Lobi


Masih muda, dia sudah bisa menikmati hidup yang lebih baik. Bisa naik mobil mewah, bepergian ke luar kota dan luar negeri. Dia juga bisa naik turun pesawat dan keluar masuk hotel. Semuanya itu bisa diraih Bradity Moulevey karena membangun usaha sejak usia muda.

Sekarang dia me­mi­liki beberapa pe­rusahaan dan usaha di bidang jasa. Hal itu membuatnya dikenal sebagai sa­lah seorang pengusaha mu­da di Kota Padang. Berawal da­ri kam­pus, yaitu Uni­­v­er­sitas An­dalas, dia me­mulai usa­­­hanya. Se­­­­karang, pri­a ber­­­na­ma le­ng­kap Braditi Mou­­levey ini su­d­ah mulai menuai ha­silnya.

“Dengan menjadi pe­ngu­sa­ha maka saya bisa lebih leluasa mengatur waktu untuk me­lakukan pekerjaan  & ak­tivitas se­hari-sehari. Seluruh ke­mam­puan yang saya miliki bisa di­pergunakan untuk mem­pe­roleh keuntungan dan man­faat secara maksimal. Lalu, saya bisa juga membuka lapangan pekerjaaan,” kata pria yang akrab dipanggil Levi ini ketika ditanya alasannya memilih menjadi pengusaha.

Dia sudah memulai usaha ketika masih berpakaian putih abu-abu (SMA, red). Ketika itu, dia berbisnis dengan jualan beli baju kaos & celana jeans ke sekolah.

Menilai karakter

Menilai karakter diri kita? bagaimana caranya? untuk mengetahuinya kita harus paham karakter orang lain juga. Logikanya seperti ini, kita tahu rasanya manis darimana? mungkin kah kita tahu rasanya manis kalo semua rasa di dunia ini manis? tentu tidak akan tahu, karena semua sama. Kita mengetahui rasa manis ketika kita tau rasa asin, asam, asin bahkan pait. Dengan mengetahui semua rasa, kita bisa membedakan sehingga kita tau mana yang manis.
Menilai Karakter, sanguinis, melakolis, plegmatis, koleris

Begitu pula dengan karakter, kita bisa tau karakter kita kalau kita tau seperti apa karakter orang lain.
lalu ada berapa jenis karakter? ada berbagai macam terori tentang karakter sebenarnya, ada yang membaginya berdasarkan golongan darah, tanda lahir, motoriknya (seperti visual auditori dan kinestektik) serta lain sebagainya. namun saya akan membaginya menjadi empat kelompok. yaitu: sanguinis, melankolis, plegmatis dan koleris.

Pertanyaan mendasar, apa itu karakter? karakter adalah sifat atau cirikhas yang melekat pada diri kita. memahami tentang karakter maka kita akan memahami kecenderungan seseorang dalam bertindak dan bersikap. makanya orang yang ingin tau tentang karakternya ia berarti ingin memahami seperti apa dan bagaimana dirinya dan itu bagus!. Mari kita akan menilai karakter seseorang dengan melihat caranya bersikap dan bertindak.

Pernah melihat seseorang yang periang, yang bisa membuat hidup meriah dan ramai, yang sering berbicara dan tertawa. dialah sanguinis populer. orang yang berwatak sanguinis akan selalu riang dan menyukai keramaian. dia tidak bisa diam, ia selalu minta di perhatikan, bahkan ketika kau berbicara tak jarang tanganmu akan di tarik untuk menujukan perhatian

Membangun Usaha Sejak Mahasiswa


Apakah Mahasiswa Hanya Calon Pekerja
Yang hanya mengandalkan ijasa
Ataukah ia bisa berusaha
Agar Kelak bisa menjadi pengusaha?

Tentunya ada beberapa jenis usaha
Yang bisa di lakukan sejak mahasiswa
Semua ini dari Pengalaman saya
Semoga saja bisa di ambil hikmahnya

1. Fotocopi


Membangun Usaha Sejak Mahasiswa
Sekarang ke usaha fotokopi yang sangat cocok untuk mahasiswa, hal ini sangat sederhana karena saya menemukannya secara tidak sengaja. Awalnya hanya membatu teman dalam memfotocopi diktat namun beberapa teman ternyata minta di fotocopikan juga. Awalnya tidak mengambil untung harga sesuai harga dari tukang fotocopi. kemudian saya bawa kekelas, ternyata cukup melelahkan juga dimana buku tersebut cukup tebal. Kemudian ketika teman meminta berapa biayanya? saya bilang, harganya sekian tapi klo mau di tambahin buat ongkons kirim ya nda papa. Sayangnya mereka tidak memiliki jiwa dermawan dan bayar seadanya, (saya ga dapet untung deh). Dan hingga beberapa hari kemudian ada yang minta di fotokopikan kebali , ya sudah, untuk kali ini saya tidak akan menyia nyiakan kesempatan kedua dengan menambahkan harga jasa membawa dan mengkoordinasikan copian tersebut .

Saturday 4 August 2012

"SBY Harus Cegah Cicak Vs Buaya Jilid II"

Mantan anggota Tim 8, Hikmahanto Juwana mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera meminta Polri menyerahkan kasus driving simulator ke Komisi Pemberantasan Koerupsi (KPK).

"Presiden SBY sepatutnya segera bertindak untuk meminta Polri mematuhi UU KPK dan segera menyerahkan kasus simulator SIM ke KPK," ujar Hikmahanto di Jakarta, Jumat 3 Agustus 2012.

Menurut dia, ketegasan ini harus dilakukan SBY di tengah keengganan Polri melimpahkan kasus ini ke KPK. "Tindakan Presiden dibutuhkan agar kasus cicak-buaya tidak terulang kembali," tutur dia.

Friday 3 August 2012

Inilah Para Politikus "Kutu Loncat' (Apakah Mereka Benar-benar Berjuang Demi Rakyat?)


Politisi 'kutu loncat'. Adalah sebutan bagi para politikus yang kerap berpindah partai. Alasan kepindahannya macam-macam, mulai dari ketidakcocokan ideologi, cekcok di internal termasuk faktor uang.


Berikut ini beberapa politikus yang pindah parpol berdasarkan catatan detikcom:

1. Ahmad Rofiq.

Sekjen Partai NasDem ini sebelumnya adalah Sekjen Partai Matahari Bangsa (PMB). Ia lebih dulu bergabung dengan ormas Nasional Demokrat sebelum akhirnya dibentuk partai NasDem yang dibina oleh Surya Paloh.

Tetapkan Tersangka Sama, Polri Langgar UU KPK

Koalisi Masyarakat untuk Reformasi Polri menilai penetapan tersangka yang sama dalam kasus dugaan korupsi pengadaan driving simulator oleh pihak kepolisian cacat hukum, sebab polisi tidak berwenang menyelidiki kasus korupsi yang telah diselidiki terlebih dahulu oleh KPK.

“Jika dicermati, tiga dari lima tersangka baru yang ditetapkan oleh kepolisian per 1 Agustus 2012 merupakan nama-nama yang sudah lebih dahulu dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus yang sama. Kepolisian mengklaim Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) sudah diserahkan kepada Kejaksaan Agung pada 1 Agustus 2012,” kata peneliti Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Donal Fariz, di Jakarta, Jumat 3 Agustus 2012.

Untuk itu Donal mendesak Kejaksaan Agung untuk menolak berkas kepolisian dan tidak melanjutkannya ke penuntutan karena proses penyidikannya cacat hukum. “Sikap arogansi kepolisian ini harus dihentikan oleh kejaksaan agar semuanya bisa jadi lurus sesuai dengan kaidah yang berlaku,” ujar dia.

Wednesday 1 August 2012

Sesuai UU KPK, Polri Tak Boleh Halangi Penyitaan Dokumen di Korlantas

 Polri diminta menujukkan komitmen dalam pemberantasan korupsi. Tidak menghalangi penyidik KPK dalam melakukan penyitaan dokumen. Apapun alasannya sesuai UU KPK, bila kasus sudah dipegang KPK maka Polri harus menyerahkannya ke KPK.

"Pasal 50 ayat 3, UU KPK mengatur bahwa jika KPK sudah melakukan penyidikan maka kepolisian dan kejaksaan tidak berwenang melakukan penyidikan. Jadi tidak ada alasan Polri menahan dokumen," kata peneliti hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Diansyah di Jakarta, Selasa (31/7/2012).

Tentu sebagai institusi penegak hukum, Polri harus patuh pada hukum dan aturan. Jangan sampai ada persepsi negatif dari publik kepada kepolisian.

"Upaya-upaya menghalangi penegakkan hukum harus dilawan bersama-sama. Kapolri juga perlu memastikan tidak ada upaya obstruction of justice," jelas Febri.