Wednesday 18 April 2012

Danamon Dibeli DBS, Gubernur BI Marah

 Pembelian saham Bank Danamon oleh DBS Group Singapura menjadi peringatan bagi Bank Indonesia. Gubernur BI Darmin Nasution bahkan menegur bawahannya karena dinilai lalai mendeteksi adanya transaksi pembelian saham Bank Danamon itu.

Hal itu diungkapkan Direktur Pengawasan Bank Endang Kusulanjari Tri Suhari yang harus menerima teguran dari Darmin karena dinilai lalai mendeteksi transaksi itu. Pembelian Bank Danamon oleh DBS itu tidak tercantum daribusiness plan dua bank itu.
"Saya yang mengawasi, saya dimarahi oleh Pak Darmin. Kenapa kok tidak terdeteksi dini," ujar Endang di sela Seminar Implementasi Sistem Pengawasan Lembaga Keuangan Pascadisahkannya Undang-Undang OJK, di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu 18 April 2012.


Dia menjelaskan, dalam transaksi itu memang penjual dan pembeli sama-sama berasal dari Singapura. Nantinya, setelah transaksi pun pemilik akhirnya adalah institusi investasi dari Singapura, Temasek Group.

Menurutnya, di Indonesia memang banyak bank yang dimiliki oleh asing. Termasuk salah satunya adalah Bank Danamon. Pembelian Bank Bank Danamon oleh DBS itu merupakan perpindahan kepemilikan asing.

"Harapannya, nanti bisa terdeteksi lebih dini dengan adanya intelejen dan lebih terintegrasi," ujarnya.

Endang menjelaskan Singapura memang salah satu negara yang sulit memberikan informasi. Ia mencontohkan bank yang dimiliki perusahaan Singapura seharusnya datanya terbuka. Namun perwakilan BI di Singapura harus mencari alamat sendiri secara langsung. "Kita perlu semacam intelejen untuk pengecekan," ujarnya.

Saat ini, perwakilan BI di negara-negara tertentu hanya bersifat kerjasama, bukan sebagai lembaga pengawasan. Masalah lainnya yaitu sulitnya perbankan Indonesia untuk membuka cabang di negara lain termasuk di Singapura.

"Bahkan BNI kan ada cabang di Singapura tapi mau buka ATM di pertokoan nggak boleh, harus di perkantoran, kan TKI kita banyak. Makannya, asas resiprokal perlu diperjuangkan," ujarnya.

Seperti diketahui DBS Group Holdings Ltd, telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Fullerton Financial Holdings Pte Ltd (FFH) untuk mengambil alih 100 persen saham FFH pada Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI). Asia Financial Indonesia memiliki 67,37 persen saham pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Nilai transaksi pengambilalihan mencapai Rp45,2 triliun atau setara Sin$6,2 miliar.



Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment