Friday 4 November 2011

Presiden Jadwalkan Teleconference

Payakumbuh, Padek—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan melakukan pembicaraan jarak jauh (teleconference) dengan Herri Wiharjo Kusumo, 22, dan Yona  Sastra Yetti, 23, orang tua bayi perempuan dari Kelurahan Balai Nan Duo, Payakumbuh, Sumbar yang tercatat sebagai warga dunia ke-7 miliar.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar HM Yamin Waisale kepada Wali Kota Payakumbuh Josrizal Zain serta pasangan suami-istri Heri dan Yona, ketika Yamin berkunjung ke Balaikota Payakumbuh di Bukik Sibaluik dan kediaman Heri-Yona di Kelurahan Balai Nan Duo, Kamis (3/11) siang.

Selain menjadwalkan teleconference dengan Heri dan Yona. Presiden bersama Wapres, para Menteri dan Kepala BKKBN Pusat, berencana pula melakukan percakapan jarak jauh dengan Wali Kota Josrizal Zain dan bidan Yurleni yang membantu kelahiran warga dunia ke-7miliar di ruang praktiknya, Jalan Gang Masjid, Balai Nan Duo.


“Agar percakapan jarak-jauh ini berjalan lancar, kita minta Pemko Payakumbuh menyediakan tempat. Adapun peralatan teknis, walau Payakumbuh sudah punya, tapi tetap akan dipantau tim teknis dari Jakarta. Tim itu akan datang ke Payakumbuh tanggal 8 November mendatang,” ujar Yamin Waisale didampingi sejumlah pejabat BKKBN Sumbar.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Payakumbuh Yoherman yang menyambut kedatangan Yamin mengatakan, lokasi teleconference dengan Presiden akan segera ditentukan. Kendati demikian, pihaknya sudah mengusulkan ruang rapat DPRD karena lebih representatif.

Terkait nama yang akan diberikan Presiden untuk bayi perempuan yang menjadi warga dunia ke-7 miliar,  masih teka-teki. Menurut Yamin, nama tersebut akan diumumkan pada tanggal 9 November. Setelah diumumkan, Wali Kota Josrizal Zain langsung meneken akte kelahiran untuk sang bayi.

“Kalau biasanya akte kelahiran di Payakumbuh diteken Kepala Disdukcapil ataupun camat. Maka khusus kali ini, untuk menyambut kelahiran warga dunia ke-7 miliar, akte kelahiran akang diteken langsung wali kota. Ini adalah penghargaan pula dari pemerintah kota,” ujar pria asal Ternate ini.

Untuk mempersiapkan pemberi nama sang bayi, Yamin meminta kedua orang-tuanya membuat surat pernyataan bersedia, bayi mereka diberi nama oleh Presiden. Selain itu juga dibuat pernyataan tidak menuntut materi apapun kepada negara, karena sang bayi bukan dijadikan sebagai anak negara.

Menyinggung alasan penetapan bayi dari Payakumbuh sebagai warga dunia ke-7 miliar, BKKBN punya kriteria tersendiri. “Memang diakui, pada tanggal 31 Oktober 2011, ada beberapa bayi yang lahir di Sumbar. Namun setelah kita baca berita di Padang Ekspres, bayi yang memenuhi kriteria adalah bayi dari Payakumbuh,” ucap Yamin.

Kriteria yang dimaksud Yamin antara lain, sang bayi dilahirkan secara normal, merupakan anak pertama, dan ibu-bapaknya telah melewati fase pernikahan pertama. Maksudnya, ibu-bapak sang bayi menikah di atas 20 tahun. “Tapi yang paling penting itu, ia anak pertama,” ulas Yamin.

Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment