Thursday 6 October 2011

Demokrat: PKS Lebih Keras dari Oposisi

 Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengkritik sikap para politisi Partai Keadilan Sejahtera terkait reshuffle. Dia menilai bahasa PKS terlalu keras, dan cenderung mencurigai Presiden SBY secara langsung.

"PKS terlalu mengganggu bagi saya, mereka mengatakan reshuffle itu untuk logistik 2014. Yang saya tahu, itu pernyataan keras bukan kritis lagi, ngancam, nantang-nantang bukan bahasa politik yang patut ditiru. PKS lebih keras dibanding PDIP yang oposisi," kecam Pohan dalam sebuah diskusi di TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 6 Oktober 2011.

Menurut Pohan, hal terpenting dari persoalan reshuffle adalah terbukanya harapan baru untuk sebuah akselerasi kerja kabinet ke arah yang lebih baik. Reshuffle baginya jangan sekedar soal menggeser orang yang cakap atau pun tidak.

"Pertimbangan kapasitas dan rasional itu yg lebih dominan. Presiden tidak usah terlalu diganggu lah," lanjutnya.



Anggota komisi II DPR RI itu menyarankan pada PKS untuk berkomunikasi lebih baik kepada presiden. Dia mengatakan komunikasi politik antar anggota koalisi seharusnya dalam koridor yang positif.


"Anda kepada Ketua Setgab bahasa kasar begitu. Jangan belum-belum sudah mencurigai lah, masa mengatakan yang harus dibenahi adalah presiden sendiri? Saya kira tak ada masalah pada Presiden SBY, kritik boleh tapi kalau tidak simpatik, bukan bahasa negarawan dan tidak patut ditiru," katanya.

Pohan menilai PKS tidak akan mendapatkan manfaat dengan komunikasi gaya frontal itu. "Apa manfaat yang didapat PKS dengan gaya politik yang langsung berhadapan terhadap ketua dewan pembina kami?," ujarnya.

Entah siapa ditunjuk oleh Ramadhan. Namun, kemarin, Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta mengatakan, PKS tidak merasa disingkirkan karena belum diajak bicara SBY soal reshuffle. "Karena kita punya kontak tersendiri dengan beliau," ungkapnya.

Dia menambahkan, PKS merasa nyaman dengan adanya kontrak khusus tersebut. Anis juga menyatakan, pihaknya tidak merasa takut dikecewakan. "Karena kita pegang kontrak itu. Kecuali kalau kontrak dilanggar ini lain," kata dia.

Artikel Terkait Tentang :

No comments:

Post a Comment